Jangan salah, Swab Antigen dan Rapid Test Antigen, Beda atau Sama?


Baru-baru ini rapid test antigen atau swab antigen ramai dibicarakan. Sebab, jenis tes virus corona itu dijadikan syarat bepergian keluar kota dan menjadi syarat masuk ke beberapa kota.

Meski sudah digunakan di luar negeri, di Indonesia rapid test antigen ini belum banyak dilakukan.

Beberapa pakar kesehatan masyarakat sudah sejak lama menyarankan penggunaannya di Indonesia, karena dinilai lebih akurat daripada rapid test antibodi, serta lebih murah dan cepat daripada swab PCR.

Sebaiknya ketahui lebih banyak mengenai kedua jenis rapid test ini agar kamu tidak salah dalam melakukan pemeriksaan.

Inilah Perbedaan Rapid Test Antigen dan Antibodi

Berikut bedanya:

1. Rapid test antibodi

Spesimen yang diperlukan untuk pemeriksaan ini adalah darah. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada komunitas (masyarakat).

2. Rapid test antigen

Spesimen yang diperlukan untuk pemeriksaan ini adalah swab orofaring atau swab nasofaring.

Pemeriksaan ini dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) yang memiliki fasilitas biosafety cabinet.

Rapid test antibodi atau rapid test antigen selama ini digunakan pada orang tanpa gejala (OTG) atau orang yang telah kontak dengan pasien konfirmasi Covid-19.

Rapid test antibodi dan atau rapid test antigen dapat juga digunakan untuk mendeteksi kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasa (PDP) pada wilayah yang tidak mempunyai fasilitas pemeriksaan Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) atau tidak mempunyai media pengambilan spesimen (Swab dan VTM).

Meski demikian, tes jenis ini hanya bagian dari screening awal. Hasilnya harus tetap dikonfirmasi dengan tes swab PCR yang lebih akurat.

Jadi, hasil pemeriksaan rapid test antibodi atau rapid test antigen harus tetap dikonfirmasi dengan menggunakan RT-PCR.

Share:

Pelaku Perjalanan ke Sulteng Wajib Tes PCR


Mulai 28 September 2020, pelaku perjalanan ke Sulteng harus membawa hasil negatif dari tes PCR sebagai syarat masuk wilayah provinsi Sulawesi Tengah.

Keputusan yang ditetapkan dalam rapat koordinasi virtual tentang penerapan disiplin protokol kesehatan COVID-19 yang dipimpin Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan diikuti oleh unsur Forkopimda, bupati dan wali kota se Sulteng, Rabu (23/9/2020).

Apa itu swab test Corona?

Swab test corona adalah pemeriksaan untuk mendeteksi virus corona. Tes ini juga disebut tes PCR (polymerase chain reaction).Dalam swab test corona, petugas medis akan mengambil sampel apus dari saluran pernapasan. Misalnya, hidung dan tenggorokan. Sampel ini kemudian dibawa diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi ada tidaknya DNA virus corona.Tes PCR menganalisis DNA atau RNA (materi genetik virus) yang terdapat dalam virus. Meski sampel hanya mengandung materi genetik dengan jumlah sedikit, pemeriksaan ini dapat melipatgandakan DNA atau RNA tersebut.Bagaimanaprosedur swab test Corona dilakukan?Padates PCR, sampel yang biasa digunakan adalah apus tenggorok di belakang hidung (nasofaring) atau belakang mulut (orofaring).Swabtest corona dengan sampel nasofaring lebih direkomendasikan. Sementara sampel orofaring diambil sebagai alternatif.

1. Prosedur swab test corona lewat hidung

  • Pasien akan diminta untuk meniup napas melalui hidung guna memastikan tidak ada sumbatan.
  • Pasien akan diminta sedikit mendongak
  • Alat swab berbentuk cotton bud dengan tangkai panjang akan dimasukkan ke dalam lubang hidung pasien hingga mencapai bagian belakang hidung.
  • Dokter akan mengambil sampel dengan cara menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik.

2. Prosedur swab test corona lewat tenggorokan

  • Pasien akan diminta membuka mulut lebar-lebar.
  • Dokter akan memasukkan alat swab ke mulut pasien hingga mencapai bagian belakang tenggorokan. Swab tidak boleh menyentuh lidah.
  • Dokter akan mengambil sampel dengan menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik.

Setelah selesai, alat swab akan dimasukkan ke dalam tabung khusus dan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan PCR.Swab test corona mungkin akan terasa tidak nyaman bagi pasien. Namun pasien sebaiknya tetap kooperatif sampai proses pengambilan sampel selesai agar bisa mendapatkan hasil yang akurat.Seperti apa hasil swab test Corona?Hasil swab test corona umumnya akan keluar dalam waktu dua hari. Hasilnya bisa berupa:

  • Positif

Hasil positif menandakan adanya infeksi virus corona. Bila Anda memiliki hasil ini dari laboratorium regional, konfirmasi ulang akan dilakukan oleh Laboratorium Pusat Penyakit Infeksi Prof. Dr. Oemijati – Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan.

  • Negatif

Hasil negatif menandakan bahwa tidak adanya infeksi virus corona. Namun hasil tes pemeriksaan negatif pada sampel tunggal, terutama yang berasal dari hidung dan tenggorokan, belum tentu mengindikasikan ketiadaan infeksi.Karena itu, swab test corona tidak hanya cukup dijalani satu kali. Pengulangan tes ini tetap perlu dilakukan sesuai dengan anjuran dari dokter maupun tenaga medis."Instruksi gubernur terkait wajib menunjukkan PCR Swab. “Ini dilakukan untuk kebaikan kita bersama” 



Share:

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSSB ini berlaku mulai 14 September 2020

Penerapan PSBB secara total sebagai langkah kebijakan rem darurat (Emergency Brake Policy) untuk menekan penularan pandemi COVID-19. Dimana angka kumulatif di Jakarta telah mencapai 49.837 kasus per data 9 September 2020.

Dari akun Twitter resmi Pemprov DKI, ada 6 poin utama yang diberlakukan Pemprov DKI ketika masa PSBB berlangsung, berikut catatannya:

1. Kegiatan perkantoran di Jakarta harus tutup dan bekerja dari rumah (work from home). Ada 11 bidang usaha yang boleh berjalan dan tidak boleh beroperasi penuh seperti biasa. Jumlah karyawan dibatasi.

2. Seluruh tempat hiburan harus tutup, termasuk Ancol, Ragunan, Monas, dan taman-taman kota.

3. Kegiatan belajar tetap berlangsung dari rumah.

4. Usaha makanan diperbolehkan, tapi tidak boleh makan di tempat. Hanya untuk dibawa pulang atau diantar.

5. Tempat ibadah terbatas hanya bagi warga setempat dengan menerapkan protokol yang sangat ketat.

6. Transportasi publik dibatasi dengan ketat jumlah dan jam operasionalnya. Ganjil-Genap untuk sementara ditiadakan.





Share:

Memvisualisasikan Apa yang COVID-19 Lakukan pada Tubuh Anda

Visual tentang apa yang COVID-19 lakukan pada tubuh Anda setelah Anda terinfeksi, dan bagaimana virus menggunakan sistem kekebalan tubuh kita untuk melawan kita.

Pandemi COVID-19 telah melanda dunian, banyak orang masih tidak mengerti bagaimana itu mempengaruhi tubuh. Infografis ini menunjukkan peristiwa yang terjadi setelah infeksi SARS-CoV-2.


Ilustrasi informatif hari ini, oleh desainer ilmiah dan animator Avesta Rastan , merinci efek COVID-19 pada paru-paru kita, dari kasus sedang hingga berat.

Pada saat ini, para peneliti dan pakar kesehatan telah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang berbagai gejala yang disebabkan oleh COVID-19, yang meliputi demam, batuk kering, dan tentu saja, peradangan berbahaya pada sistem pernapasan. Sebagian besar dari kita tahu bahwa COVID-19 bisa jauh lebih parah daripada flu biasa, tetapi yang kurang diketahui adalah mekanisme di balik bagaimana virus menyebabkan pneumonia pada korbannya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebanyakan orang yang tertular COVID-19 hanya mengalami gejala mirip flu ringan. Namun, kadang-kadang, infeksi dapat menyebabkan pneumonia parah yang dapat mematikan, terutama untuk orang tua dan mereka yang memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

Inilah yang COVID-19 lakukan pada tubuh Anda.

Infeksi

Virus, secara resmi bernama SARS-CoV-2, memasuki tubuh - umumnya melalui mulut atau hidung. Dari sana, virus itu masuk ke kantong udara di dalam paru-paru Anda, yang dikenal sebagai alveoli.

Setelah berada di alveoli, virus menggunakan protein lonjakan khasnya untuk "membajak" sel. Pemrograman genetika utama dari virus apa pun adalah membuat salinannya sendiri, dan COVID-19 tidak terkecuali. Setelah RNA virus memasuki sel, salinan baru dibuat dan sel terbunuh dalam proses, melepaskan virus baru untuk menginfeksi sel tetangga di alveolus.
Proses ini dapat terjadi pada awalnya tanpa seseorang mengetahui adanya infeksi, yang merupakan salah satu alasan COVID-19 dapat menyebar dengan sangat efektif.

Respon imun

Proses pembajakan sel untuk bereproduksi menyebabkan peradangan di paru-paru, yang memicu respons imun. Saat proses ini berlangsung, cairan mulai menumpuk di alveoli, menyebabkan batuk kering dan membuat sulit bernafas.
Untuk 80-85% orang yang terinfeksi COVID-19, gejala-gejala ini akan berjalan seperti halnya dengan kasus flu.

Gejala yang parah

Dalam 15-20% kasus, respons sistem kekebalan terhadap peradangan di paru-paru dapat menyebabkan apa yang dikenal sebagai "badai sitokin" . Respons yang melarikan diri ini dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada sel-sel tubuh sendiri daripada virus yang berusaha dikalahkannya, dan dianggap sebagai alasan utama mengapa kondisi orang-orang muda yang sehat dapat dengan cepat memburuk.

Jika cukup alveoli runtuh, seorang pasien akan ditempatkan pada ventilator untuk bantuan pernapasan. Kedua sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dan edema paru ketinggian tinggi (HAPE) sedang diselidiki sebagai penyebab.

Pada tahap ini, surfaktan yang membantu menjaga alveoli agar tidak runtuh telah diencerkan, dan cairan yang mengandung puing-puing seluler mengganggu proses pertukaran gas yang memasok oksigen ke aliran darah kita.

Dalam kasus yang paling parah, sindrom respons inflamasi sistemik (SIRS) terjadi ketika cairan kaya protein dari paru-paru memasuki aliran darah, mengakibatkan syok septik dan kegagalan multi-organ. Ini sering menjadi penyebab kematian bagi orang yang meninggal karena infeksi COVID-19.

Perlindungan Terbaik

Untungnya, COVID-19 bukanlah hukuman mati bagi sebagian besar orang yang terinfeksi, tetapi gejala yang dijelaskan di atas tidak menyenangkan. Sampai vaksin dikembangkan, pertahanan terbaik adalah menghindari infeksi sama sekali dengan sering, mencuci tangan dengan teliti, dan penjauhan fisik seperti yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan.


Share:

Mengurangi Resiko Tertular Covid-19

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) merilis himbauan agar masyarakat taat untuk  kebaikan bersama menggunakan masker kain bagi masyarakat saat di tempat umum atau saat berinteraksi dengan orang lain kini menjadi kewajiban.

Yuk kenali cara penggunaan masker kain agar dapat mengurangi resiko tertular Covid-19.

Mari menjadi pahlawan untuk melindungi diri kita, melindungi keluarga kita, dan orang-orang di sekitar kita.

#BersatuLawanCovid19
#MaskerUntukSemua


Share:

Berbagi Cerita Eks Rektor UNHAS Prof. dr. Idrus Sembuh dari Corona


Prof Idrus Paturusi menceritakan kronologi dirinya terpapar virus Corona (Covid-19) hingga dinyatakan sembuh.
Dalam video itu yang di unggah dr.Helmiyadi.Sp.OT di Channel youtobenya, Prof Idrus menceritakan bahwa dirinya merupakan penderita Covid-19 yang tidak mempunyai gejala.

"Yang ingin saya sampaikan ialah hati-hati sebetulnya saya adalah penderita Covid-19 yang tidak punya gejala," jelas kata Prof Idrus, mantan rektor Unhas periode 2006-2010 dan 2010-2014.

Selama ini Prof Idrus Paturusi dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Salah satunya, ia pernah bergabung dalam tim medis dan kesehatan Unhas untuk membantu penanganan gizi buruk di Agats, Kabupaten Asmat, Papua pada Februari 2018 lalu. Tak hanya itu, Prof Idrus Paturusi juga memimpin tim medis Unhas untuk membantu korban bencana gempa di Lombok pada Agustus 2018 lalu. Prof Idrus Paturusi yang memimpin tim mengaku dirinya sengaja berkoordinasi dengan beberapa pihak dalam waktu cepat saat terjadi gempa berkekuatan 6,4 SR pada 29 Juli 2018, termasuk membantu menangani wabah Covid-19, Beliau merupakan motor penggerak Tim Satgas Covid-19 Unhas yang intensif melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar RS PTN Unhas bisa turut serta dalam pemeriksaan virus corona.



Share:

Protokol Kesehatan Penanganan COVID-19





ANDA MERASA TIDAK SEHAT

1. Jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria:
a. Demam 38 derajat Celcius, dan
b. Batuk/pilekistirahatlah yang cukup di rumah dan bila perlu minum Bila keluhan berlanjut, ataudisertai dengan kesulitan bernafas (sesak atau nafas cepat), segera berobat kefasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)
Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus lakukan tindakan berikut:
a. Gunakan masker
b. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengancara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan
c. Usahakan tidak menggunakan transportasi massal

2. Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect COVID-19:
a. Jika memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan dirujuk kesalah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan COVID19.
b. Jika tidak memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan dirawatinap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter fasyankes.

3. Jika anda memenuhi kriteria Suspect COVID-19 akan diantar ke RS rujukan menggunakan ambulan fasyankes didampingi oleh nakes yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

4. Di RS rujukan, akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.

5. Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan(Balitbangkes) di Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24 jam setelah spesimen diterima.
a. Jika hasilnya positif,
i. maka Anda akan dinyatakan sebagai penderita COVID-19.
ii. Sampel akan diambil setiap hari      
iii. Anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel
2 (dua) kali berturut-turut hasilnya negatif   b. Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.

JIKA ANDA SEHAT, namun:
1. Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara terjangkit COVID-19, ATAU
2. Merasa pernah kontak dengan penderita COVID-19,hubungi Hotline Center Corona untuk mendapat petunjuk lebih lanjut di nomor berikut: 119 ext 9.


Klik disini untuk mengunduh pdf tulisan
Share:

Upaya Pemerintah Daerah Cegah Masuknya Virus Corona (Covid-19)




Dunia saat ini sedang menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19). Tak hanya pemerintah Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga ahli medis di dunia berjibaku melawan virus ini.


Menghadapi kondisi tersebut, rupanya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan virus Corona (Covid-19).

Allhamdulillah kita bersykur sejauh ini belum ada kasus positif Covid-19 di Kabupaten Muara Enim. Tindakan cepat Plt. Bupati Muara enim H. Jurasih, SH mengambil langkah-langkah pencegahan beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah melaksankan apel Persiapan Pelepasan Satgas Gugus Tugas  Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan  untuk memberikan pelayanan masyarakat  terkait penanganan Covid-19. Demikian juga dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan penyangga, selasa (31/03/20).

Cara efektif agar tidak tertular Virus Corona.
Berikut adalah himbauan pemerintah dan saran terbaik yang di berikan oleh para Ahli Medis adalah “Untuk menghambat penyebaran Covid-19 kita bersama-sama harus mengurangi jumlah aktivitas diluar rumah dan interaksi dengan orang lain, mengurangi kontak tatap muka langsung, termasuk menghindari bepergian ketempat-tempat yang ramai dikunjungi. Namun bila dalam kondisi yang mengharuskan berada di tempat umum, setidaknya perlu menjaga jarak sekitar 1,5 meter dari orang lain “social Distancing”.

Ingat, Virus ini (Convid-19) merupakan kondisi yang sangat serius. Kita bisa menginfeksi orang lain atau sebaliknya kita terinfeksi dari orang lain. Oleh karena itu kita diperlukan adanya “self-isolation” dengan disiplin tinggi pasti akan meminimalisir penularan dan mengurangi korban dari Covid-19.

Harapan kita semua agar selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar tetap dalam lindunganNYA dan terhindar penularan virus Corona (Covid-19). 

dr. Amelia Tiro, Dokter Internsip Kabupaten Muara Enim. 
Share:

PROFIL

Welcome To My Blog

Welcome To My Blog
Hi. My name is Amelia Tiro, and my friends call me Amel. This is my first post on this blog. I have just graduated from the medical profession program at the Faculty of Medicine, Tadulako University, Palu City."

BERITA REAL TIME COVID-19

Angka Global Terbaru berdasarkan Negara dari Kasus COVID-19 "Sentuh dengan Tangan Negara/Wilayah Untuk Melihat Kasus, Kematian, dan Pemulihan"

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Recent posts

https://experience.arcgis.com/experience/685d0ace521648f8a5beeeee1b9125cd

Pages